Minggu, 27 Mei 2012

Artikel Tentang Jahe


Jahe Penghilang

                              Mual dan Kembung


J
ahe di kenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah. Hampir semua wilayah di tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai  salah satu bahan masakan penting. Dalam taksonomi tanaman, jahe (Zingiber officinale) termasuk dalam divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, klas Monocotyledonae, ordo Zingiberales, famili Zingiberaceae, dan genus Zingiber.
GENUS Zingiber sendiri terdiri dari sekitar 100 sepesies, yang tersebar di daratan tropis Asia, di antaranya yang banyak memiliki manfaat adalah Zingiber officinale atau yang kita kenal sebagai Jahe, Zingiber zerumbet (lempuyang gajah), Zingiber aromaticum (lempuyang wangi), dan Zingiber purpureum yang kita kenal sebagai bangle.

Secara tradisional  jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah mual. Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena, perjalanan jauh (mabuk darat, mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan pada beberapa buku teks pengobatan menganjurkan wanita hamil agar mengkonsumsi jahe untuk menghilangkan rasa mual dan muntah selama kehamilan. Pembuktian  ilmiah telah dilakukan di Inggris yang menunjukkan jahe ekfetif mengurangi mual  bahkan mual yang timbul setelah operasi.

Penelitian di Denmark membuktikan bahwa pemberian jahe pada pasien rematik dan gangguan muskuloskleletal sangat bermanfaat dalam menghilangkan nyeri dan gejala yang berhubungan dengan rematik. Beberapa pengujian telah memberikan hasil yang baik dengan menghilangnya rasa nyeri, sakit serta peradangan/pembengkakan. Dan, pada percobaan in vitro, jahe Indonesia  ternyata menganduung bahan antihinovirus yaitu betasesquiphelandrone.

Diketahui bahwa rhinovirus adalah salah satu virus penyebab utama penyakit common cold atau influinza. Kalau diperhatikan banyak obat-obat OTC (obat bebas) yang beredar baik di Indonesia maupun di Eropa mengandung ekstrak jahe. Mengunyah jahe dapat merangsang air liur dan cairan pencernaan, juga mengurangi mual dan muntah.

Tradisi ngemut jahe ini tetap dilakukan sampai sekarang pada beberap tukang masak profesional Cina yang selalu mengunyah jahe untuk mencegah terjadinya mual karena, terpapar dalam waktu lama dengan bau masakan yang kuat.
Jahe bisa dikonsusi dalam bentuk teh untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan gangguan dalam saluran penceraan, dan merangsang nafsu makan. Di dalam Monograph European Scientific Cooperative on Phytotherapy disebutkan bahwa dosis pemakaian serbuk jahe unhtuk dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun adalah 0,5 sampai 2 gram sehari untuk sekali minum atau dibagi menjadi beberapa kali minum.

Cara Pembuatan :
*      Untuk mencegah mabuk pada saat perjalanan, minum seduhan dari ½ garam serbuk jahe atau ½ sendok teh jahe segar setiap 15 menit selama 1 jam sebelum perjalanan. Lanjutkan jika dalam perjalanan terlihat gejala sakit.
*      Untuk menjaga kesehatan penceranan, 1 gram jahe serbuk atau 1 sendok teh segar di seduh dalam segelas air selama 15 menit, di minum sebelum atau sesudah makan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar