J
|
ahe di kenal baik di masyarakat Indonesia
sebagai salah satu rempah. Hampir semua wilayah di tanah air umumnya
memanfaatkan jahe sebagai salah satu
bahan masakan penting. Dalam taksonomi tanaman, jahe (Zingiber officinale)
termasuk dalam divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, klas
Monocotyledonae, ordo Zingiberales, famili Zingiberaceae, dan genus Zingiber.
GENUS
Zingiber sendiri terdiri dari sekitar 100 sepesies, yang tersebar di daratan
tropis Asia, di antaranya yang banyak memiliki manfaat adalah Zingiber
officinale atau yang kita kenal sebagai Jahe, Zingiber zerumbet
(lempuyang gajah), Zingiber aromaticum (lempuyang wangi), dan Zingiber
purpureum yang kita kenal sebagai bangle.
Secara tradisional jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau
obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah mual.
Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena, perjalanan jauh (mabuk darat,
mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan pada beberapa buku teks pengobatan
menganjurkan wanita hamil agar mengkonsumsi jahe untuk menghilangkan rasa mual
dan muntah selama kehamilan. Pembuktian
ilmiah telah dilakukan di Inggris yang menunjukkan jahe ekfetif
mengurangi mual bahkan mual yang timbul
setelah operasi.
Penelitian di
Denmark membuktikan bahwa pemberian jahe pada pasien rematik dan gangguan
muskuloskleletal sangat bermanfaat dalam menghilangkan nyeri dan gejala yang
berhubungan dengan rematik. Beberapa pengujian telah memberikan hasil yang baik
dengan menghilangnya rasa nyeri, sakit serta peradangan/pembengkakan. Dan, pada
percobaan in vitro, jahe Indonesia ternyata menganduung bahan antihinovirus yaitu
betasesquiphelandrone.
Diketahui bahwa rhinovirus
adalah salah satu virus penyebab utama penyakit common cold atau
influinza. Kalau diperhatikan banyak obat-obat OTC (obat bebas) yang
beredar baik di Indonesia
maupun di Eropa mengandung ekstrak jahe. Mengunyah jahe dapat merangsang air
liur dan cairan pencernaan, juga mengurangi mual dan muntah.
Tradisi ngemut
jahe ini tetap dilakukan sampai sekarang pada beberap tukang masak profesional
Cina yang selalu mengunyah jahe untuk mencegah terjadinya mual karena, terpapar
dalam waktu lama dengan bau masakan yang kuat.
Jahe bisa dikonsusi dalam bentuk teh
untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan gangguan dalam saluran penceraan,
dan merangsang nafsu makan. Di dalam Monograph European Scientific
Cooperative on Phytotherapy disebutkan bahwa dosis pemakaian serbuk jahe
unhtuk dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun adalah 0,5 sampai 2 gram sehari
untuk sekali minum atau dibagi menjadi beberapa kali minum.
Cara Pembuatan :
Untuk mencegah mabuk pada
saat perjalanan, minum seduhan dari ½ garam serbuk jahe atau ½ sendok teh jahe
segar setiap 15 menit selama 1 jam sebelum perjalanan. Lanjutkan jika dalam
perjalanan terlihat gejala sakit.
Untuk menjaga kesehatan
penceranan, 1 gram jahe serbuk atau 1 sendok teh segar di seduh dalam segelas
air selama 15 menit, di minum sebelum atau sesudah makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar