A. Memahami
dan Menggunakan Kalimat Majemuk Setara
-
KalimatMajemuk Setara
+
|
a. Lukisan pertama mengagumkan kita, lukisan
lainya jelek.
|
b. Waktu itu ayahmu sangat lapar sekali hari telah pukul dua siang.
|
c. Saya senantiasa berwajah murung, kau
berusaha menghibur saya.
Dalam bentuk diagram, kalimat pertama dapat digambarkan seperti
berikut.
|
|
|
lukisan pertama
= S sedangkan = konjungsi
mengagumkan
= P lukisan
lainnya = S
kita
= O jelek = P
Perhatikan ciri-ciri berikut!
- Klausa selalu berupa kelompok kata, bentuk linguistik, atau satuan gramatikal.
- Klausa terdiri atas subjek dan predikat, kadang-kadang hanya terdiri atas predikat saja.
- Klausa berpotensi menjadi kalimat tunggal.
- Klausa biasanya tanpa tanda baca.
- Klausa yang diberi tanda baca menjadi kalimat.
Misalnya :
1)
Erika sedang belajar (Klasua)
2)
Erika sedang belajar. (Kalimat)
3)
Erika sedang belajar? (Kalimat)
Dari penjelasan tersebut dapatlah disususn pengertian
klasua seperti berikut.
Klausa
adalah kelompok kata yang terdiri atas subjek dan predikat yang berpotensi
menjadi kalimat.
- Jenis-jenis Kalimat Majemuk Setara
Hubungan antar klausa di
tandai oleh kata penghubung (konjungsi)
dalam kalimat kalimat majemuk setara menimbulkan makna tertentu.
Berdasarkan makna ini kalimat majemuk setara dapat diklasifikasi atas tiga
kelompok besar, yakni kalimat majemuk setara gabungan, pilihan, dan perlawanan.
Berikut ini di sajikan beberapa jenis kalimat majemuk setara yang di jabarkan
dari hubungan gabungan, pilihan, dan perlawanan.
- Kalimat Majemuk Setara Penggabungan
Kata penggabung antara
klausa pertama dan kedua, lagi, dan, serta. Misalnya :
1). Kita harus menyenangi seni satra dan
harus membaca karya sastra.
2). Dia terampil melukis lagi
pintar mematung
3). (Suster) Wasya sangat
cantik serta tingkah lakunya menarik hati
b. Kalimat Majemuk Setara Menyatakan Urutan Waktu
Kata penghubung antara klausa pertama dan
kedua adalah mula-mula, lalu, dan kemudian.
Misalnya :
1). Ayah membawa seseorang ke warung
kopi, lalu kami minum-
minum di sana
2). Wasya masuk ke kamar saya, kemudian
dia menyapa dengan
ramah
3). Mula-mula saya curiga kepada Wasya, lama-lama
saya senang
kepadanya
c. Kalimat Majemuk Setara Pertentangan
Kata penghubung antara klausa pertama dan kedua adalah
tetapi, melainkan, padahal, sedangkan, tidak hanya,…tetapi, dan tidak/bukan
sekadar…tetapi/melainkan.
Misalnya :
1). Menampilkan Wasya tomboi, tetapi
tingkah lakunya lembut.
2). Suster Wasya bukan hanya di
senangi pasien pria, melainkan di
dambakan setiap pasien wanita.
3). Ia sudah bekerja keras padahal
tubuhnya belum kuat benar.
d. Kalimat Majemuk Setara Menguatkan
Kata penghubung yamg menghubungkan klausa
pertama dan kedua
adalah bahkan, apalagi, dan lagipula.
Misalnya :
1). Saya tidak pernah berkeinginan
bersahabat dengan gadis cantik
Di daerah ini, bahkan
membayangkannya pun tidak.
2). Wajahnya yang cantik apalagi
yang menawan membuat hatiku
tertarik.
e. Kalimat
Majemuk Setara Pemilihan
Kata penghubung antara klausa pertama dan
kedua adalah atau.
Misalnya :
1). Wasya yang melayani Rendra atau
dokter Irina yang melayani
anda.
2).
Rendra mau cepat sembuh atau Rendra mau tetap sakit.
B. Memahami Kalimat
Majemuk Bertingkat dalam Berbagai
Kemungkinan dan Variasi
- Kalimat Majemuk Bertingkat
Salah satu daftar bacaan
yang digunakan dalam penulisan karya tulis adalah buku Menulis Paragraf (Tarigan : 1981). Dalam buku bacaan itu dapat
ditemukan berbagai contoh kalimat majemuk bertingkat.
Misalnya :
a.
Turis mengakui bahwa Puncak sangat indah
b.
Linggajati yang terletak di kaki Gunung Ciremai berada
di Kabupaten Kuningan.
Dalam bagan umum, kalimat
pertama dan kedua dapat digambarkan sebagai berikut.
Kedudukan klausa 1 atau klausa utama tidak sama dengan
kedudukan klausa 2 atau klausa sematan. Klausa sematan adalah bagian dari
klausa utama. Konjungsi yang mengaitkan klausa utama dan klausa sematan antara
lain sebagai berikut.
|
Dalam
bentuk bagan yang lebih rinci, kalimat pertama dan kalimat kedua dapat
digambarkan sebagai berikut.
S P O
Konjungsi S P
|
|
|
S P Ket
Klausa Sematan
Konjungsi P Keterangan
C. Memahami dan
menggunakan Kalimat Majemuk Campuran
- Pahamilah jenis-jenis kalimat majemuk berikut!
- Kita mengenal tiga jenis kalimat majemuk. Pertama, kalimat majemuk setara atau kalimat koordinatif yamg telah dibicarakan pada Pelajaran Ketujuh. Kedua, kalimat majemuk bertingkat atau kalimat subordinatif yang telah dibicarakan pada Pelajaran Kedelapan. Ketiga, kalimat campuran atau kalimat subordinatif-Koordinatif. Hal yang terakhir ini akan dibicarakan pada pelajaran ini.
- Perhatikanlah kalimat Subordinatif-koordinatif berikut!
|
Kalimat tersebut terdiri
atas tiga klausa, yaitu
Klausa 1 : Ahmad mengawasi
hutan lindung
Klausa 2 : (setelah) surat keputusan
pengangkatannya keluar
Klausa 3 : (dan) perumahanya
disediakan
Hubungan klausa 1 dan klausa
2 disebut hubungan subordinatif.
Hubungan klausa 1 dan klausa 3 disebut hubungan koordinatif.
- Gabungkanlah pasangan kalimat berikut sehingga terbentuk kalimat majemuk campuran!
Contoh :
Ibu pulang.
Saya menyampaikan berita
itu.
Nenek sakit keras.
Setelah ibu pulang, saya
menyampaikan bahwa nenek sakit keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar