Minggu, 27 Mei 2012

Cerpen Terima Kasih Rika (Bambang Irwanto)


TERIMA KASIH
  RIKA!!!
                 Oleh : Bambang Irwanto

       Aku paling suka hari libur tiba. Aku tidak perlu belajar dan mengerjakan PR. Aku pun bisa melakukan hal-hal yang aku sukai.
        Seharian ini aku sudah puas menonton tv dan bermain boneka bersama Indri, sahabatku. Sekarang aku ingin membaca komik Candy-candy kegemaranku. Sambil tiduran, minum susu coklat, dan makan roti isi selai stroberi kesukaanku. Asyik!
        Baru saja aku membaca komik  satu halaman, tiba-tiba Mama masuk ke kamarku,
“Keke! Keluar dulu, yuk!” kata Mama. “Diluar ada Rika, anak temen Mama. Ia ingin berkenalan denganmu. Anaknya manis dan seumuran denganmu. Kamu pasti suka berteman denganya.”
“Malas ah, Ma!” tolakku sambil terus membaca komik. “Lusa Keke sudah masuk sekolah. Pasti enggak sempat lagi baca komik, karena harus belajar dan mengerjakan PR.”
“Ah, kamu banyak alasan,” Mama menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Ayolah, sebentar saja! Hargai Rika yang datang jauh-jauh,” bujuk Mama.
“Nggak mau ah, Ma! Aku cemberut sambil menggelengkan kepala.
“Mama bilang saja, kalau Keke lagi tidur!”
Mama menghembuskan nafas agak kesal, lalu meninggalkan kamarku.
Besoknya, Mama membuat aku kesal lagi. Mama menyuruhku ke rumah Tante Irma untuk mengantarkan baju jahitan pesananya.
“Keke, kan, enggak tahu alamatnya, Ma!” aku memeberi alasan.
“Kamu diantar Mang Diman. Dia tahu alamatnya, kok!”
Aku tidak bisa menolak lagi perintah Mama. Akhirnya aku ke rumah Tante Irma, diantar oleh Mang Diman, tukang becak langgananku.

Aku memasuki halaman rumah Tante Irma yang besar itu. Aku pencet belnya. Tidak beberapa lama, pintu rumah terbuka.
“Hai, kamu pasti Keke, ya?” sapa anak perempuan seusiaku dengan ramah sambil tersenyum. Wajahnya sangat manis. Rambutnya dikepang dua dan diberi pita berwarna biru.
Aku mengngguk. Dari mana anak ini tahu namaku? Tanyaku dalam hati. “Tante Irma ada? Aku datang membawa baju pesanan Tante Irma.”
Anak itu tersenyum. “Mama sedang pergi. Tapi sebentar lagi Mama pulang. Ayo, masuk dulu!” anak itu menarik tanganku masuk ke ruang tamunya. “Ayo, silahkan duduk!”
Aku menurut saja. Anak itu lalu ke dapur. Tidak berapa lama ia kembali, sambil membawa dua gelas es jeruk dan setoples kripik kentang.
“Ayo, diminum es jeruknya, Keke!” suruhnya. “Coba juga kripik kentangnya. Aku dan Mama yang membuatnya, lho!’
Aku meneguk es jeruk. Segar sekali rasanya. “Maaf, dari mana kamu bisa tau namaku?  Kita belum pernah bertemu, kan?” tanyaku penasaran..
Ia tertawa kecil. “Kemarin aku dan mamaku ke rumahmu.”
Oh, ternyata dia adalah Rika. Jadi teman mama yang kemarin datang itu adalah Tante Irma. Setelah es jeruk habis, Rika mengajakku ke kamarnya yang luas di lantai dua. Koleksi bonekanya banyak. Ia juga punya perpustakaan mini. Wah, aku terkejut sekali melihat koleksi komiknya yang jauh lebih lengkap dari pada punyaku. Banyak sekali komik Rika yang belum aku baca.
“Kalau mau, kamu boleh pinjam,” kata Rika. Tentu saja aku mau.
Tiba-tiba telepon yang ada di perpustakaan berbunyi. Rika segera mengangkatnya.
“Halo? Andin, ya? Maaf ya, hari ini aku nggak bisa berenang bersamamu. Aku ada tamu. Lain kali saja, ya, Ndin!” ujar Rika, lalu meletakkan ganggang telepon.
“Kamu mau pergi, ya?” tanyaku.
Rika mengangaguk. “Iya, Andin, teman sekelasku, mengajak berenang.”
“kenapa kamu enggak pergi saja?”
Rika tersenyum. “Aku, kan, ada tamu. Kasihan kamu sudah jauh-jauh datang ke rumahku. Masa aku harus meninggalkan kamu. Berenang dengan Andin bisa lain kali saja. Ayo, teruskan lagi membacanya. Sebentar ya, aku ke dapur dulu! Aku mau membuatkanmu segelas susu coklat.”
“Dari mana kamu tahu kalau aku suka susu coklat?” tanyaku penasaran.
Rika tertawa kecil. “Mamamu  dan mamaku, kan, bersahabat. Mamamu sering cerita tentang kamu pada mamaku,” jawab Rika lalu bergegas ke dapur.
Tiba-tiba aku jadi malu sekali pada Rika. Ia sangat menghargai kedatanganku. Ia menyambutku dengan ramah dan senang hati. Ia membuatkan aku es jeruk dan susu coklat. Mengajakku bermain boneka. Memperbolehkan aku membaca koleksi komiknya. Sedangkan aku? Menemui Rika saja, aku tidak mau. Tida-tiba aku jadi mali sekali.
Terima kasih, Rika. Ia telah menyadarkanku. Mulai hari itu, aku janji, akan lebih menghargai tamu, tekadku dalam hati.
Tiba-tiba Rika muncul dari balik pintu. Ia membawa nampan berisi segelas susu. “Keke, kamu minum susu coklat ini dulu, ya! Nanti mbok Ijah menyusul. Dia sedang membuatkanmu roti isi selai stroberi kesukaanmu.” Kata Rika.
Olala…aku jadi bertambah malu!







***THE END***





                    ANALISIS CERPEN

·        Judul                 : Terima Kasih Rika!
·        Penulis               : Bambang Irwanto
·        Alur                   : Alur maju
·        Tema                 : Teman yang pengertian
·        Tokoh                        :  - Keke
           - Rika
                           - Mama Keke
                           - Tante Irma
                           - Mang Diman
·        Watak        :

Keke                  : Egois
                          Tidak peduli kepada Rika
Rika                   : Baik hati
                          Menerima sifat Keke apa adanya
Mama Keke         : Baik
                          Bijaksana
Tante Irma          : Bersahabat dengan mama Keke
Mang Diman        : Baik











Tidak ada komentar:

Posting Komentar