TERIMA KASIH
RIKA!!!
Oleh
: Bambang Irwanto
Aku paling suka hari libur tiba. Aku tidak perlu
belajar dan mengerjakan PR. Aku pun bisa melakukan hal-hal yang aku sukai.
Seharian ini aku sudah puas menonton tv dan bermain boneka
bersama Indri, sahabatku. Sekarang aku ingin membaca komik Candy-candy
kegemaranku. Sambil tiduran, minum susu coklat, dan makan roti isi selai
stroberi kesukaanku. Asyik!
Baru saja aku membaca komik
satu halaman, tiba-tiba Mama masuk ke kamarku,
“Keke! Keluar dulu, yuk!” kata Mama. “Diluar ada Rika, anak temen
Mama. Ia ingin berkenalan denganmu. Anaknya manis dan seumuran denganmu. Kamu
pasti suka berteman denganya.”
“Malas ah, Ma!” tolakku sambil terus membaca komik. “Lusa Keke
sudah masuk sekolah. Pasti enggak sempat lagi baca komik, karena harus belajar
dan mengerjakan PR.”
“Ah, kamu banyak alasan,” Mama menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Ayolah, sebentar saja! Hargai Rika yang datang jauh-jauh,” bujuk
Mama.
“Nggak mau ah, Ma! Aku cemberut sambil menggelengkan kepala.
“Mama bilang saja, kalau Keke lagi tidur!”
Mama menghembuskan nafas agak kesal, lalu meninggalkan kamarku.
Besoknya, Mama membuat aku kesal lagi. Mama menyuruhku ke rumah
Tante Irma untuk mengantarkan baju jahitan pesananya.
“Keke, kan,
enggak tahu alamatnya, Ma!” aku memeberi alasan.
“Kamu diantar Mang Diman. Dia tahu alamatnya, kok!”
Aku tidak bisa menolak lagi perintah Mama. Akhirnya aku ke rumah
Tante Irma, diantar oleh Mang Diman, tukang becak langgananku.
Aku memasuki halaman rumah Tante Irma yang besar itu. Aku pencet
belnya. Tidak beberapa lama, pintu rumah terbuka.
“Hai, kamu pasti Keke, ya?” sapa anak perempuan seusiaku dengan
ramah sambil tersenyum. Wajahnya sangat manis. Rambutnya dikepang dua dan
diberi pita berwarna biru.
Aku mengngguk. Dari mana anak ini tahu namaku? Tanyaku dalam hati.
“Tante Irma ada? Aku datang membawa baju pesanan Tante Irma.”
Anak itu tersenyum. “Mama sedang pergi. Tapi sebentar lagi Mama
pulang. Ayo, masuk dulu!” anak itu menarik tanganku masuk ke ruang tamunya.
“Ayo, silahkan duduk!”
Aku menurut saja. Anak itu lalu ke dapur. Tidak berapa lama ia
kembali, sambil membawa dua gelas es jeruk dan setoples kripik kentang.
“Ayo, diminum es jeruknya, Keke!” suruhnya. “Coba juga kripik kentangnya.
Aku dan Mama yang membuatnya, lho!’
Aku meneguk es jeruk. Segar sekali rasanya. “Maaf, dari mana kamu
bisa tau namaku? Kita belum pernah
bertemu, kan?”
tanyaku penasaran..
Ia tertawa kecil. “Kemarin aku dan mamaku ke rumahmu.”
Oh, ternyata dia adalah Rika. Jadi teman mama yang kemarin datang
itu adalah Tante Irma. Setelah es jeruk habis, Rika mengajakku ke kamarnya yang
luas di lantai dua. Koleksi bonekanya banyak. Ia juga punya perpustakaan mini.
Wah, aku terkejut sekali melihat koleksi komiknya yang jauh lebih lengkap dari
pada punyaku. Banyak sekali komik Rika yang belum aku baca.
“Kalau mau, kamu boleh pinjam,” kata Rika. Tentu saja aku mau.
Tiba-tiba telepon yang ada di perpustakaan berbunyi. Rika segera
mengangkatnya.
“Halo? Andin, ya? Maaf ya, hari ini aku nggak bisa berenang
bersamamu. Aku ada tamu. Lain kali saja, ya, Ndin!” ujar Rika, lalu meletakkan
ganggang telepon.
“Kamu mau pergi, ya?” tanyaku.
Rika mengangaguk. “Iya, Andin, teman sekelasku, mengajak
berenang.”
“kenapa kamu enggak pergi saja?”
Rika tersenyum. “Aku, kan,
ada tamu. Kasihan kamu sudah jauh-jauh datang ke rumahku. Masa aku harus
meninggalkan kamu. Berenang dengan Andin bisa lain kali saja. Ayo, teruskan
lagi membacanya. Sebentar ya, aku ke dapur dulu! Aku mau membuatkanmu segelas
susu coklat.”
“Dari mana kamu tahu kalau aku suka susu coklat?” tanyaku
penasaran.
Rika tertawa kecil. “Mamamu
dan mamaku, kan,
bersahabat. Mamamu sering cerita tentang kamu pada mamaku,” jawab Rika lalu
bergegas ke dapur.
Tiba-tiba aku jadi malu sekali pada Rika. Ia sangat menghargai
kedatanganku. Ia menyambutku dengan ramah dan senang hati. Ia membuatkan aku es
jeruk dan susu coklat. Mengajakku bermain boneka. Memperbolehkan aku membaca
koleksi komiknya. Sedangkan aku? Menemui Rika saja, aku tidak mau. Tida-tiba aku
jadi mali
sekali.
Terima kasih, Rika. Ia telah menyadarkanku. Mulai hari itu, aku
janji, akan lebih menghargai tamu, tekadku dalam hati.
Tiba-tiba Rika muncul dari balik pintu. Ia membawa nampan berisi
segelas susu. “Keke, kamu minum susu coklat ini dulu, ya! Nanti mbok Ijah
menyusul. Dia sedang membuatkanmu roti isi selai stroberi kesukaanmu.” Kata
Rika.
Olala…aku jadi bertambah malu!
***THE END***
ANALISIS CERPEN
·
Judul : Terima Kasih Rika!
·
Penulis :
Bambang Irwanto
·
Alur : Alur
maju
·
Tema : Teman yang pengertian
·
Tokoh :
- Keke
- Rika
- Mama Keke
- Tante
Irma
- Mang Diman
·
Watak :
Keke : Egois
Tidak peduli kepada Rika
Rika :
Baik hati
Menerima sifat Keke apa adanya
Mama Keke : Baik
Bijaksana
Tante Irma : Bersahabat dengan
mama Keke
Mang Diman : Baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar